Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Pilkada Serentak Desa Air Petai Terapkan Protokol Kesehatan

Gambar
  Pandemi Covid-19 masih belum usai, namun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak harus tetap diselenggarakan. Demi berjalannya Pilkada di tengah masa pandemi ini, Pemerintah dan Satgas Covid-19 menghimbau agar Pemilu diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan, sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus covid-19. Penerapan protokol kesehatan ini juga upaya untuk pencegahan munculnya cluster baru di Tempat Pemilihan Suara (TPS) yang tersedia. Setidaknya terdapat 12 protokol kesehatan yang diterapkan di TPS Desa Air Petai yang harus dipatuhi oleh para pemilih dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), yaitu wajib menggunakan masker, pengecekan suhu tubuh (< 37 C), mencuci tangan sebelum dan sesudah mencoblos, menjaga jarak 1,5 meter sampai 2 meter, memakai sarung tangan plastik bagi para pemilih, pemilih menggunakan tinta tetes bukan tinta celup, tiap TPS hanya dibatasi 500 pemilih, KPPS memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap seperti masker, face shie...

555 THAI TEA

Gambar
  Siapa nih yang belum pernah nyobain thai tea? Duh rugi banget deh kalau belum pernah nyobain minuman yang lagi hits ini. Thai tea adalah varian teh yang berasal dari negeri gajah putih Thailand yang dipadukan dengna susu dan gula. Thai tea saat ini sudah mendunia dan sangat populer di Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Saat ini thai tea sudah banyak hadir di Bengkulu, salah satunya adalah 555 Thai Tea ini. Outlet yang berpusat di Talang Ratu, Palembang ini, telah membuka cabang diwilayah Sumatera, seperti di Pekan baru, Lubuk Linggau, Bengkulu, dan Lampung. Dan ditahun depan akan membuka cabang di Bangka Belitung dan Batam. Di Bengkulu sendiri, 555 Thai Tea telah membuka dua cabang, yaitu di dekat Masjid Jamik dan di Penurunan tepatnya didepan Bencoolan Indah Mall (BIM). 555 Thai Tea ini memiliki sejarah yang unik, karena ini adalah usaha turunan dari sang Ibu, “Jadi awalnya ini itu usaha bandrek milik Ibu sang owner Yan Santana tapi waktu itu usahanya bandrek. Tapi setel...

Usia Senja Tak Menyurutkan Semagatnya

Gambar
        Siang itu cuaca sedang cerah berawan, seorang wanita lanjut usia, Riasianah(60) tampak duduk diam sambil sesekali menawarkan dagangannya pada orang yang lalu lalang dihadapannya. Lapak yang ditunggunya tak kunjung dihampiri orang, tampak dagangannya yang masih tertumpuk banyak dihadapannya. Tatapannya yang kosong tampak sendu, seperti ada beban berat yang ditanggungnya. Setiap pagi Rasianah akan datang ke pasar minggu, ketempat dimana ia mengumpulkan rupiah demi melanjutkan kehidupannya bersama sang buah hati. Usianya yang senja tak membuat Rasianah lantas beristirahat dan duduk diam dirumah, suaminya yang telah tiada membuatnya harus banting tulang untuk mencari nafkah demi melanjutkan hidup bersama anak-anaknya. “Saya jualan sejak tahun 1997, tapi dulu jualannya didekat simpang lima, terus pindah kesini. Setiap hari berangkat  jam setengah 5 pulangnya nanti jam 5 sore. Suami saya udah meninggal, jadi saya nyari uang untuk makan sehari-hari” ...